Jumat, 27 Mei 2011

kebijakan pemerintah dalam perekonomian indonesia

Ketika suatu daerah atau negara berkembang berpikir bagaimana mengembangkan
masa depan ekonomi mereka dalam ekonomi global, ada baiknya kita mengingat apa
yang pernah disampaikan oleh ahli keuangan Walter Wriston kepada negara-negara
berkembang didunia, bahwa "Modal pergi ketempat dimana ia dibutuhkan, dan
tinggal di tempat dimana ia diperlakukan dengan baik"
Barisan kalimat di atas barangkali kita dapat mengartikan makna dari
"dibutuhkan" dan "diperlakukan dengan baik", atau barangkali kalimat diatas
sudah sering kali kita dengarkan dan mungkin saja sudah amat sering
didiskusikan di seminar-seminar di forum-forum bisnis.

Seberapa pentingkah pelaku bisnis/investor untuk pembangunan ekonomi suatu
daerah/negara?. Negara-negara maju didunia beberapa tahun yang lalu hingga
sampai saat ini masih melakukan survei terhadap perubahan-perubahan kebijakan
yang dikeluarkan oleh pemerintah dalam suatu daerah/negara. Bahkan di beberapa
negara bagian di eropa sampai melakukan survei di beberapa negara di dunia
termasuk membuat daftar pengecekan langsung oleh para pengusaha diseluruh
dunia. Misalnya saja yang dilakukan oleh Kamar Dagang di AS dapat
mengindentifikasi apa yang sering disebut dengan "dua belas perintah", atau
prinsip-prinsip investasi internasional dan hampir seluruh negara-negara di
dunia rata-rata mempunyai permasalahan ekonomi yang sama pula.

Hampir seluruh perintah ini menunjukan bahwa setiap pemerintah dalam suatu
negara dapat menarik modal yang diperlukan untuk pembangunan ekonomi negaranya.
Prinsip-prinsip ini mempunyai permasalahan yang sama yang terjadi di Indonesia
dan mungkin barangkali bukan hal yang baru lagi bagi pelaku bisnis di
Indonesia.

Namun ada baiknya diulangi dan kita perhatikan kembali apa yang menjadi
keinginan dari pengusaha atau para investor agar mereka tetap merasa nyaman,
betah dan aman terhadap nilai investasi yang mereka tanamkan, pendek kata
pengusaha dan investor menginginkan beberapa hal yaitu, Pertama, Kebijakan
makroekonomi yang dapat diprediksi dan stabil, dalam arti pengusaha/investor
harus memiliki keyakinan bahwa ekonomi di mana mereka melakukan investasi akan
diatur dengan cara yang dapat diprediksi dan kompeten. Dapat dikatakan,
pengusaha/investor harus yakin bahwa aturan permainan tidak berubah di tengah
jalan.

Kedua, Pemerintah yang jujur dan efektif. Seorang pengusaha/investor harus bisa
mengandalkan integritas pemerintah sebagai tuan rumah dan kemampuannya untuk
menegakan hukum dan ketertiban.

Ketiga, Pasar yang lebih besar dan berkembang dalam arti ukuran dan potensi
pertumbuhan pasar domestik sebuah daerah/negara, khususnya dalam hal daya beli
para pelanggannya, adalah kunci. Artinya perusahaan tidak berupaya untuk
berinvesatasi di pasar dimana potensi untuk mendapat keuntungan kecil.

Keempat, Kebebasan aktivitas di pasar. Kekuatan kompetisi dan tingkat campur
tangan pemerintah untuk masuk kepasar sebuah daerah/negara adalah merupakan
faktor penting, artinya semakin bebas sebuah pasar, semakin menarik pula pasar
tersebut sebagai sasaran investasi bagi para investor nasional maupun
internasional.

Kelima, Regulasi pemerintah yang minimal atau normal, atau dalam arti, biaya
regulasi pemerintah dan intervensinya dalam urusan dan keuntungan perusahaan
swasta harus dilakukan secara minimal dan normalis. Keenam, Perlindungan dan
hak kepemilikan, dalam arti kepemilikan swasta harus dilindungi atau dalam arti
lain kemungkinan bahwa hak milik perusahaan yang riil maupun tidak (paten, hak
cipta) dapat dicuri harus dihindarkan.

Ketujuh, Infrastruktur yang dapat diandalkan, kemampuan untuk melakukan
transaksi dan mendapatkan produk dan layanan pasar juga penting. Apakah itu
layanan transportasi yang dapat diandalkan, pembangkit listrik, layanan
asuransi dan akutansi, sistem keuangan yang kompeten atau faktor yang mendasar
lainnya, investasi tidak dapat memperoleh keuntungan finansial tanpa hal-hal
tersebut.

Kedelapan, Ketersediaan faktor-faktor produksi yang berkualitas tinggi. Ketika
pengusaha/investor membawa modal, teknologi dan manajemen, kualitas tenaga
kerja di suatu daerah/negara dan ketersediaan bahan mentah lokal meruapakan hal
penting yang menentukan kesuksesan.

Kesimbalan, Mata uang lokal yang kuat dan terjaga nilainya, atau dapat
dikatakan bila kita melakukan investasi dalam bentuk dolar dan kemudian asset
lokal (dinilai dalam mata uang lokal) mengalami penurunan nilai, maka kita
telah rugi sebagain atau mungkin juga seluruhnya investasi dalam bentuk dolar.

Kesepuluh, Kemampuan untuk mengambil keuntungan, dividen dan bunga. Bila
investor tidak dapat mengambil kembali uangnya dari keuntungan, mengapa
investasi?.
Kesebelas, Iklim pajak yang sesuai. Iklim pajak harus menguntungkan bisnis.
Meskipun insentif pajak yang dapat menarik investasi awal itu penting,
keputusan investasi perusahaan yang final biasanya didasarkan pada bagaimana
pajak suatu daerah/negara mempengharui lingkungan kerja yang normal ketika
kegiatan bisnis telah dilaksanakan.

Keduabelas, Kebebasan untuk beroperasi antar pasar, sebuah perusahaan harus
memiliki kemampuan untuk mendapatkan barang dan layanan dari unit operasinya
dalam satu pasar agar dapat melayani pasar yang berada didekatnya atau untuk
memaksimalkan efisiensi globalnya dengan cara berdagang diantara entitas
kerjanya antar suatu daerah/negara lain untuk menyebarkan jaringan produksi
pemasarannya.

Untuk menerapkan kesemuanya itu, ya..., tentunya memang tidak semudah
membalikan tangan, perlu kerjasama dan kerjakeras dari pemerintah, investor
termasuk juga masyarakat luas, meskipun mungkin hasilnya tidak akan didapat
dalam waktu cepat. Namun demikian pemerintah harus tetap berusaha dan relatif
bebas untuk tetap selalu mendorong karakteristik suatu daerah/negara.
Dalam ekonomi global yang ingin berkembang lebih bebas, maka pemerintah yang
berpandangan ke depan tidak memiliki pilihan lain kecuali menilai kembali dan
meningkatkan hubungan dagangnya yang lebih luas dengan suatu daerah/negara
lain.

Dalam hal ini sebaikan pemerintah harus lebih bijaksana dalam menetapkan status
suatu daerah/negara, pemerintah juga harus dapat memahami betul bahwa sifat
proteksionisme dan bentuk-bentuk isolasi lainnya merupakan langkah kalah dan
mundur menuju perdagangan bebas yang akhirnya melemahkan perkembangan situasi
ekonomi ke depan.

Ketika suatu daerah/negara berjuang untuk mengatasi kenyataan yang baru terjadi
terhadap perubahan-perubahan ekonomi, maka upaya dan tindakan resmi pada
integrasi perbaikan ekonomi harus terus dilanjutkan. Meskipun masih ada
ketidaksepakatan yang terus berlanjut di semua pihak mengenai bagaimana mereka
harus menghapus batasan-batasan sistem perdagangan bebas, termasuk permasalahan
buruh yang tidak statis, kesenjangan pendapatan, perbedaan produktivitas, dan
konflik nasional dan etnik semuanya mengakibatkan resistensi politik terhadap
upaya perbaikan investasi dan perdagangan.

Jika permasalah situasi ekonomi berjalan terus, aturan main yang tidak pasti,
maka para investor akan siap-siap dan akan merencanakan suatu tindakan yang
lebih baik lagi terhadap keberadaan investasinya, para investor yang telah
berinvestasi dan yang akan berinvestasi akan berpikir kembali, mereka hanya
mempunyai dua pilihan, menunggu kepastian aturan main atau menarik
investasinya. Jika ini terjadi maka akhirnya kita bakal akan kehilangan ratusan
ribu lapangan pekerjaan.

Sementara para pelaku bisnis dan investor menunggu kepastian atas berlakunya
beberapa kebijakan atau peraturan yang merupakan kunci perdangangan dan
investasi yang berhubungan dengan kewajiban dan hak serta konsekuensi
kesepakatan bersama dengan hasil dan harapan dapat menguntungkan semua pihak.

Jika pihak pemerintah tidak dapat melihat hal ini, tampaknya masalah ekonomi
ini terus akan berlanjut, dan tentunya tidak menutup kemungkinan akan terjadi
situasi ekonomi yang lebih buruk lagi, termasuk hubungan antara pemerintah dan
para pengusaha/investor. Mari kita upayakan bersama untuk dapat membangun
ekonomi yang lebih baik, agar supaya meskipun nantinya terjadi
perubahan-perubahan terhadap kebijakan dan aturan main dari pemerintah.

Kita semua dituntut untuk dapat menjaga kenyamanan bagi para pelaku bisnis dan
investor sehingga situasi ekonomi tetap terjaga dengan baik.


0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Favorites More